Review Serial TV : Jessica Jones Season 3
★ 7,8/10
Welp, berasa baru kemarin saat gw review Jessica Jones season kedua, sekarang muncul season ketiganya. Buat kalian yang penasaran dengan review season keduanya bisa dibaca disini : Review Serial TV : Jessica Jones Season 2
FYI, Jessica Jones season 3 adalah properti terakhir Marvel di Netflix. Beberapa bulan lalu Netflix sendiri memulai rentetan pembatalan sekuel series dari Marvel seperti Daredevil, Luke Cage, Iron Fist hingga Punisher. Jessica Jones ini bahkan sudah dicancel sebelum season tiganya tayang. Kejam ya kan. Saat nonton series yg ada embel embel final season pasti
feelnya lain donk. Ya karena kita tau pasti gak bkal lanjut lagi. So its stop.
Makanya gw berharap banget sama season ketiga dari superheroine Marvel favorit
gw ini. Minimal bisa mengekor kesuksesan trilogi Daredevil. But, hmm
Season ketiga ini menceritakan Jessica pasca kematian ibu
kandungnya dan melanjutkan cerita season kedua. Selepas bebas dari trauma dan
bayang Kilgrave, Jessica kini harus kembali menghadapi trauma baru dari
psikopat lainnya, Gregory Salinger aka Foolkiller. Jika Kilgrave adalah
psikopat yang 100% mengandalkan kekuatannya sehingga cenderung ceroboh,
Salinger ini tipe psikopat cerdik dan perhitungan. Dirinya sistematis, kejam,
taktis. Membuat dirinya hampir tak bisa disentuh Jessica Jones.
Jeremy Bobb as Gregory Salinger |
Unik sih sebenarnya, Marvel bisa menghadirkan sosok villain
yang beda lagi. Dan jujur personality villainnya menarik banget untuk disimak.
Salinger adalah seorang profesor yang selalu memperhitungkan setiap gerakannya.
Dia mampu mencari celah hukum & media dan menyusup di dalamnya untuk
berlindung. Hal ini mengingatkan gw akan Kingpin di Daredevil season ketiga.
Seru sih ngelihat Jessica dan Salinger saling adu otak dan strategi secara
terang-terangan.
Gw juga suka chemistry Jess sama Trish disini. Mereka kompak
banget sebagai sebuah tim. Apalagi di Eps ketujuh dimana Jessica merubuhkan
cottage untuk mencari mayat sementara Trish menahan polisi untuk menembak Jess
dengan cara merekamnya. Its funny and cool at the same time.
But, itu semua diatas yang gue katain terjadi di 3/4 series
ini. Dibagian menuju ending, cerita seolah dipacu secara paksa dan dipelintir
ke plot twist. Gue gak ngerti mau writernya apa. Semua pembangunan plot dan
pengembangan karakter dari awal yang udah berjalan oke banget hancur lebur
gegara plot twist sialan yang bahkan not interesting at all. Salinger di bagian
ending ini macem bapak bapak tua yang gak tau harus apa di series. Karismanya
langsung ngilang.
Sementara itu Trish Walker yang awal series gw udh suka lagi sama
karakter dia semenjak tim kru nge-fuckup dia di season kedua, eh batal. Untuk
kedua kalinya writer ngejadiin dia wrost character seantero MCU. I dont get her
motivation enough as a rival to Jessica Jones.
Selebihnya oke. Ya akting dan semacamnya kalian dah taulah
soalny udh profesional semua. Sebenarnya season ketiga ini masih tergolong
mediocore keatas dikit. Enjoyable kok dan binge-watch banget. Tapi
perbandingannya itu dua season sebelumnya yang bagus banget, apalagi Jessica
Jones season pertama yang masterpiece. Makanya karena gap-nya jauh, jadi seolah final season ini
bobrok banget. Tapi actually gak seburuk itu.
Dan 5 menit terakhir penutup season ini jujur emosional sih
karena berhubung ke nasib dari series ini. Ya, kita gk bkal ngeliat dia lagi
selanjutnya. But well thanks for the effort Jessica Jones and the amazing
actress, Krysten Ritter. You'll always be my greatest superheroine in MCU.
0 Response to "Review Serial TV : Jessica Jones Season 3"
Post a Comment