Biodata Ghidorah - Godzilla : King of the Monsters

᛫ Spesies: Titanus Ghidorah

᛫ Julukan:

- Raja Ghidorah

- Monster Zero

- Sang Iblis

- Lagu Kematian dari Tiga Badai

- Satu yang Banyak

᛫ Perangai: Penghancur

᛫ Tipe: Bio-elektrik

᛫ Ukuran Badan: 521 kaki/158.8 meter

᛫ Berat: 141,056 ton

᛫ Rentang Sayap: -

᛫ Kecepatan Terbang: 550 knot

᛫ Tempat Kemunculan: Antartika

Etimologi: Nama “Ghidorah” (ギドラ Gidora) diambil dari bahasa Jepang untuk kata “hydra” (ヒドラ Hidora). Kebetulan atau tidak, nama tersebut juga terdengar sangat mirip dengan pelafalan Rusia akan “hydra” (Гидра, ˈɡʲidrə). Hydra sendiri dalam mitologi Yunani dan Romawi merupakan sosok monster ular berkepala tiga yang menghuni danau Lerna.

Bio: Dari Hydra ke Ular Pelangi, mitos telah menjadi penunjuk yang mengarahkan kami ke tempat bersemayamnya Titan berkepala tiga ini. Namanya, tidak disebut selama ribuan tahun akibat mimpi buruk yang membayang-bayangi. Sesosok makhluk punah yang hidup, dijuluki “Dia Satu yang Banyak”, kami menyebutnya dengan Monster Zero.

Di fasilitas penampungan Monarch yang berlokasi di pelosok padang tundra Antartika yang membeku, sesosok makhluk ular kuno bersayap dan berkepala tiga yang belum diketahui dari mana asalnya terbaring membeku di dalam lapisan bongkahan es. Tanpa perlu disangkal, ini adalah super-spesies terbesar yang pernah ditemukan, membuat Godzilla seketika menjadi lebih kecil dengan ukuran badannya yang mencapai lebih dari 500 kaki atau 100 meter.

Pemindaian kranial mengungkapkan kepadatan lobus frontal berbeda dalam otak yang terdapat di tiga kepalanya, menunjukkan masing-masing kepala mempunyai tingkat fungsi kognitif yang berbeda-beda, dan bahkan mungkin juga pikiran masing-masing yang berbeda.

Lapisan kulit Monster Zero disepuh dengan sejumlah aurum. Para ahli metalurgi berteori bahwa sisiknya itu bertindak sebagai konduktor yang mampu membawa arus bioelektrik di sekujur tubuh makhluk tersebut. Sejumlah luka ditemukan di beberapa tempat di tubuh monster ini, menunjukkan bekas cakaran dan luka gosong. Para ahli Exo-Forensik sedang mempelajari lebih lanjut.

Urat otot di sayap mereka begitu kuat untuk diregangkan sehingga pergerakan aerodinamik mereka yang masif dapat menghasilkan angin berkekuatan badai ketika sedang terbang. Dilengkapi dengan sistem biologis molekular reseptor-elektro di badannya yang mampu menghantarkan arus listrik, uap air di udara akan dipanaskan pada tingkat ekstrem sehingga terciptalah jaringan badai lokal seiring ia bergerak. Sederhananya, jika Monster Zero terbang lagi, lapisan stratosfer akan terkoyak oleh badai petir dan kilat mengerikan yang belum pernah dilihat.

Para ahli Cryptolinguistik telah menganalisis tiap studi kasus Monster Zero di seluruh dunia dalam pusat data Monarch selama puluhan ribu tahun — termasuk suatu teks Sumeria kuno yang menamainya sebagai Lagu Kematian dari Tiga Badai. Orang dahulu menyebutnya Ghidorah.