-->

Review Serial TV Timeless : Perjalanan Waktu yang Ringan Dan Historikal


Timeless adalah salah satu serial TV yang diluncurkan oleh NBC. Mengudara perdana pada tanggal 3 Oktober 2016, serial TV ini cukup mendapatkan perhatian, walau tidak setenar beberapa serial TV lainnya. Timeless adalah serial TV yang bergenre science-fiction atau sci-fi yang berpusat pada perjalanan waktu dengan sentuhan sejarah. Bercerita tentang sebuah mesin waktu yang dicuri dan menyebabkan kekhawatiran hebat, para peneliti akhirnya menugaskan seorang dosen sejarah, Lucy Preston (yang diperankan oleh Abigail Spencer); seorang mantan tentara, Wyatt Logan (yang diperankan oleh Matt Lanter); dan seorang teknisi mesin waktu, Rufus Carlin (yang diperankan oleh Malcolm Barrett); untuk mengejar sang pencuri dengan menggunakan prototype mesin waktu yang lebih sederhana dan menghentikannya.

Dari awal perjalanan mereka sudah berkomitmen untuk tidak melakukan aktivitas apapun di masa lalu yang kemungkinan berpotensi mengubah keadaan di masa sekarang. Namun karena sebuah kesalahan di awal, sejarah sedikit berubah di masa sekarang. Salah satunya keluarga Lucy Spencer, dimana adiknya menghilang. Lucy yang mendadak panik dan sedih menuntut agar adiknya dikembalikan. Dari hal tersebut dan pengejaran tanpa henti terhadap Garcia Flynn, sang antagonis yang mencuri mesin waktu, akhirnya misteri terungkap bagaimana motivasi dan kejadian sebenarnya didalam aksi petualangan waktu ini.

Saya langsung menonton serial TV yang satu ini begitu diluncurkan. Dan, episode menarik cukup menarik perhatian saya sehingga saya menyelesaikan serial TV yang satu ini dengan rutin tiap minggunya. Timeless mempunyai 16 episode, dimana setiap episodenya menayangkan sejarah yang berbeda. Setiap episode pasti dimulai dengan pemberitahuan bahwa Garcia Flynn menggunakan mesin waktu dan para tim mengejarnya. Selalu sama. Hal ini menjadi kelemahan dari Timeless. Polanya sama dan mudah tertebak, yang di beberapa kondisi membuat saya sempat bosan.

Salah satu hal positif yang saya suka dari serial TV ini adalah sejarahnya. Bisa dibilang walaupun basic dari Timeless adalah sci-fi, justru kesan sejarahnya lebih kuat. Tiap episode kita akan disajikan dengan sejarah yang berbeda, tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda. Dan harus saya akui itu menambah wawasan saya. Selain itu totalitas dari latar di Timeless juga saya suka. Mereka tidak setengah-setengah dalam menggambarkan sebuah peristiwa sejarah terjadi di masa lalu. Cara mereka menggambarkan kronologi penting yang terjadi di masa lalu terkesan epik. Hal yang menjadi nilai plus lainnya adalah serial TV ini lebih banyak menggunakan properti asli daripada CGI. Thumb up! Selain itu ada beberapa episode yang bisa membuat kita ‘hype’ juga. Buat saya sendiri, di episode 9 dimana Lucy dan Wyatt harus menyamar dan berhadapan dengan sang pasangan criminal pembunuh adalah salah satu scene terbaik.

yuk travel ke masa lalu
Oke now for the minus. Timeless ini bisa dibilang serial TV yang benar-benar ringan. Hampir tak ada tone yang mencekam ataupun yang bikin goosebump di serial TV ini. Konfliknya ringan dan polanya sama. Hal seperti ini sebenarnya berpotensi menyebabkan penonton menjadi bosan. Selain itu cerita yang terkesan bertele-tele juga menjadi hal minus di film ini. Karena polanya sama dan berulang-ulang, eksekusi cerita di dalam serial TV ini menjadi terkesan bertele-tele. Sepanjang series kita hanya disajikan fakta bahwa Gracia Flynn sang antagonis, ingin mengubah sejarah karena dendamnya. Yup cuma itu konfliknya dan terus diulang tiap episodenya, dengan setting waktu dan tempat yang berbeda. Walaupun saya harus membuat pengecualian bahwa konflik tersebut semakin lama semakin dalam sehingga membongkar konspirasi besar didalamnya.

Selain itu menurut saya serial TV ini terlalu main aman. Mereka terkesan belum berani untuk memperdalam sisi sainsnya. Padahal banyak tayangan tentang time travel yang berpusat pada sains yang sukses, seperti Time Almanac. Timeless hanya mengandalkan steorotip ‘Jangan Ubah Sejarah’, dan jika ada kesalahan, mereka akan berusaha memperbaiki secepatnya. Padahal saya menantikan mereka terjebak di dimensi lain ataupun mengalami time-loop. Kenyataannya hal tersebut tidak terjadi sepanjang series.

Lucy Preston dan Wyatt Logan

Konklusinya, Timeless tetap layak untuk di tonton. Diantara banyaknya tayangan dengan genre mainstream, setidaknya ada satu series TV yang mau menggunakan konsep time travel. Ada informasi sejarah yang bagus untuk disimak di Timeless, walaupun ada beberapa yang hanyalah konspirasi. Oh ya ada plot twist di ending dari serial TV yang satu ini. Dan tentu saja plot twist tersebut membuat endingnya menggantung. Some shocking scene. Season 2 dari Timeless sendiri akan tayang tahun 2018 mendatang.

0 Response to "Review Serial TV Timeless : Perjalanan Waktu yang Ringan Dan Historikal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel