-->

Asian Movie Wave : Gelombang Industri Perfilman Asia


Yang namanya industri film selalu mengalami perkembangan. Arus terjadi ketika sebuah perubahan terjadi secara besar dan mendominasi. Di asia sendiri pada dasarnya industri film bisa digolongkan jadi 3 era, berdasarkan dominator di tiap eranya.

Di tahun 80-90an, China begitu mendominasi perfilman asia. Begitulah era perfilman china berjaya. Eksistensi film china melebar kemana mana seperti negara asia lainnya mencakup indonesia hingga ke belahan barat dunia. Film yang beredar pada zaman tersebut pada dasarnya lumayan pesat. Satu aktor saja bisa main beberapa film dalam setahun.

The Police Story yang menampilkan duet apik Jackie Chan dan Maggie Cheung sukses menarik banyak pihak lewat writing plot yang solid dan aksi fight yang bombardir

Film china dulunya pada dasarnya ikonik. Genre yang paling mendominasi adalah action-comedy dan horror. Walaupun berbeda genre, ciri khas komedi selalu tampak diberbagai film. Hal tersebutlah yang mampu menarik penonton banyak dan gaungnya melebar kemana-mana. Selain itu beberapa genre lain juga mendapat pengakuan melalui berbagai piala yang didapatkan dari festival film.

Untuk saat sekarang menurut saya film china bener bener downgrade banget. Hampir gak ada yang melekat di ingatan kalo saya udh nonton apa aja. Lama lama tergesur oleh pesaing lain.

Thailand memulai era kedua mungkin dari tahun 2000an. Kalo saya bilang thailand spesialis horror mungkin semua pada setuju. Thailand mulai mendominasi pasar perfilman asia lewat horror horror berkualitasnya seperti Shutter dan Alone. Apa yang membuat film horror thailand menarik adalah tempo dan tonenya yang mencekam serta rata rata punya plot twist yang cukup bikin shocking.

Shutter, salah satu masterpiece Thailand yang sukses mendapat remake dari berbagai negara

Di indonesia saya rasa film-film Thailand juga mendapat banyak apresiasi. Apalagi yang dari rumah produksi GTH. Akibat kesuksesan banyak film-film Thailand, banyak juga yang mencoba meremake ke berbagai versi seperti India dan Amerika. Well, tentu gak sesukses versi aslinya.

Past 2010, taring Thailand di perfilman asia masih kelihatan menurut saya, tetapi sudah melemah. Thailand sendiri pasti mencetak 1 film berkualitas tiap tahunnya, sudah pasti dari rumah produksi GTH. Sayang saya gk mendengar film berkualitas lainnya diluar film GTH. bukan cuma sukses secara komersial, film GTH juga biasanya sukses dalam penghargaan. Lihat saja Bad Genius yang menghadirkan plot fresh dan mendapat pujian dimana-mana.

Dominator era selanjutnya saya rasa adalah Korea Selatan. Walaupun produksi film yang tergolong berkualitas tinggi di korsel dimulai sejak dulu, tetapi tampaknya korsel baru mulai mendominasi pasca 2010. Twin Sisters, Handmaiden hingga Burning adalah contoh deretan film keren yang muncul dari dulu sampai baru baru ini.

Parasite karya Bong Joon-Ho yang meraih gelar Best Picture pada Academy Awards 2020

Reaksi positif dari mancanegara terhadap film film tersebut sepertinya mendapat feedback dari industri filmnya sendiri. Ramai ramai rumah produksi saling berlomba untuk menciptakan film berkualitas, bahkan mencakup ke series. Sebut saja Train to Busan, hingga Kingdom dari Netflix yang mengangkat tema zombie yang mana udah wholesome, tetapi mampu menuai pujian. Well perjalanan pendominasian industri perfilman korsel di asia tampaknya masih panjang melihat pesatnya perkembangan industrinya sendiri.

How about Indonesia? Saya berharap banget Indonesia yang bakal jadi the next. Ya lihat saja industri perfilman indonesia sudah mulai maju. Banyak yang sudah berani mencoba diluar batas aman. Sudah banyak film yang mendapat apresiasi tinggi di festival film. Kita tunggu saja di masa mendatang!

1 Response to "Asian Movie Wave : Gelombang Industri Perfilman Asia"

  1. There are many ways to destroy an Arduino board. The most common one is to drill a hole straight through the board. This will create a short circuit, which will cause the board to stop working. Another way is to pierce the board with a sharp object like a knife or screwdriver and twist it around until it breaks.
    You can also use chemicals such as acid or saltwater, which will corrode the circuit boards and make them unusable.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel